Selasa, 02 Mei 2017

Ki Enthus Susmono "Sang Dalang Wayang Kulit dari Tegal"



Saya akan mengenalkan salah satu dalang terkenal di indonesia yang berasal dari kampung halaman saya sendiri yaitu Ki Enthus Susmono

Ki Enthus Susmono (lahir di Tegal, 21 Juni 1966; umur 46 tahun) adalah seorang dalang yang berasal dari Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Ia adalah anak satu-satunya Soemarjadihardja, dalang wayang golèk terkenal dari Tegal dengan istri ke-tiga bernama Tarminah. Bahkan R.M. Singadimedja, kakek moyangnya, adalah dalang terkenal dari Bagelen pada masa pemerintahan Sunan Amangkurat di Mataram.

KI Enthus Susmono dengan segala kiprahnya yang kreatif, inovatif serta intensitas eksplorasi yang tinggi, telah membawa dirinya menjadi salah satu dalang kondang dan terbaik yang dimiliki negeri ini. Pikiran dan darah segarnya mampu menjawab tantangan dan tuntutan yang disodorkan oleh dunianya, yaitu jagat pewayangan.

Gaya sabetannya yang khas, kombinasi sabet wayang golek dan wayang kulit membuat pertunjukannya berbeda dengan dalang-dalang lainnya. Ia juga memiliki kemampuan dan kepekaan dalam menyusun komposisi musik, baik modern maupun tradisi (gamelan). Kekuatan mengintrepretasi dan mengadaptasi cerita serta kejelian membaca isu-isu terkini membuat gaya pakeliran-nya menjadi hidup dan interaktif. Didukung eksplorasi pengelolaan ruang artisitik kelir menjadikannya lakon-lakon yang ia bawakan bak pertunjukan opera wayang yang komunikatif, spektakuler, aktual, dan menghibur. Pada tahun 2005, dia terpilih menjadi dalang terbaik se-Indonesia dalam Festival Wayang Indonesia yang diselanggarakan di Taman Budaya Jawa Timur. Dan pada tahun 2008 ini dia mewakili Indonesia dalam event Festival Wayang Internasional di Denpasar, Bali.

Ia adalah salah satu dalang yang mampu membawa pertunjukan wayang menjadi media komunikasi dan dakwah secara efektif. Pertunjukan wayangnya kerap dijadikan sebagai ujung tombak untuk menyampaikan program-program pemerintah kepada masyarakat seperti: kampanye; anti-narkoba, anti-HIV/Aids, HAM, Global Warming, program KB, pemilu damai, dan lain-lain. Di samping itu dia juga aktif mendalang di beberapa pondok pesantren melalui media Wayang Wali Sanga.

Kemahiran dan ‘kenakalannya’ mendesain wayang-wayang baru/kontemporer seperti wayang Goerge Bush, Saddam Husein, Osama bin Laden, Gunungan Tsunami Aceh, Gunungan Harry Potter, Batman, wayang alien, wayang tokoh-tokoh politik, dan lain-lain membuat pertunjukannya selalu segar, penuh daya kejut, dan mampu menembus beragam segmen masyarakat. Ribuan penonton selalu membanjiri saat ia mendalang. Keberaniannya melontarkan kritik terbuka dalam setiap pertunjukan wayangnya, memosisikan tontonan wayang bukan sekadar media hiburan, melainkan juga sebagai media alternatif untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.

Baginya, wayang adalah sebuah kesenian tradisi yang tumbuh dan harus selalu dimaknai kehadiriannya agar tidak beku dalam kemandegan. Daya kreatif dan inovasinya telah mewujud dalam berbagai bentuk sajian wayang, antara lain: wayang planet (2001-2002), Wayang Wali (2004-2006), Wayang Prayungan (2000-2001), Wayang Rai Wong (2004-2006), Wayang Blong (2007) dan lain-lain. Museum Rekor Dunia Indonesia-pun (MURI) menganugerahi dirinya sebagai dalang terkreatif dengan kreasi jenis wayang terbanyak (1491 wayang). Dan beberapa wayang kreasinya telah dikoleksi oleh beberapa museum besar di dunia antara lain; Tropen Museum di Amsterdam Belanda, Museum of Internasional Folk Arts (MOIFA) New Mexico, dan Museum Wayang Walter Angts Jerman. Semuanya tak lain dimuarakan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat luas terhadap wayang, penajaman pasar, dan membumikan kembali wayang kulit di tanah air tercinta ini.


Penghargaan yang pernah diraih


Ribuan kali pementasan pewayangan di berbagai kota di Indonesia (1986—sekarang), dengan akumulasi rata-rata setiap tahunnya sebanyak 70 pementasan

Menggelar Wayang Simphony di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka Sepekan Wayang Kebangsaan (2006).

Melahirkan konsep Wayang Kebangsaan, sebuah konsep pagelaran wayang yang mengangkat isu-isu kebangsaan dan nasionalisme.

Menggelar pentas Duel Dalang Kondang: Ki Enthus & Ki Manteb, di Monumen GBN Slawi, Tegal (2007)

Menggelar pentas Wayang Blong, dalam event Festival Seni Surabaya (2007).

Mewakili Indonesia dalam event Festival Wayang Internasional di Denpasar, Bali (2008)

Dalang terbaik se-Indonesia dalam Festival Wayang Indonesia (2005)

Gelar Doktor Honoris Causa bidang seni budaya dari International Universitas Missouri, U.S.A Laguna College of Bussines and Arts, Calamba, Philippines(2005).

2007 memecahkan Rekor Muri sebagai dalang terkreatif dengan kreasi jenis wayang terbanyak (1491 wayang).

Pemuda Award Tahun bidang Seni dan Budaya, dari DPD HIPMI Jawa Tengah (2005).

Seniman Berprestasi



Mungkin disini ada yag belum tahu apa itu wayang kulit ?



Wayang adalah seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan ini juga populer di beberapa daerah seperti Sumatera dan Semenanjung Malaya juga memiliki beberapa budaya wayang yang terpengaruh oleh kebudayaan Jawa dan Hindu.
UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukkan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Sebenarnya, pertunjukan boneka tak hanya ada di Indonesia karena banyak pula negara lain yang memiliki pertunjukan boneka. Namun pertunjukan bayangan boneka (Wayang) di Indonesia memiliki gaya tutur dan keunikan tersendiri, yang merupakan mahakarya asli dari Indonesia. Untuk itulah UNESCO memasukannya ke dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia pada tahun 2003.
Tak ada bukti yang menunjukkan wayang telah ada sebelum agama Hindu menyebar di Asia Selatan. Diperkirakan seni pertunjukan dibawa masuk oleh pedagang India. Namun, kegeniusan lokal dan kebudayaan yang ada sebelum masuknya Hindu menyatu dengan perkembangan seni pertunjukan yang masuk memberi warna tersendiri pada seni pertunjukan di Indonesia. Sampai saat ini, catatan awal yang bisa didapat tentang pertunjukan wayang berasal dari Prasasti Balitung pada Abad ke 4 yang berbunyi si Galigi mawayangKetika agama Hindu masuk ke Indonesia dan menyesuaikan kebudayaan yang sudah ada, seni pertunjukan ini menjadi media efektif menyebarkan agama Hindu. Pertunjukan wayang menggunakan cerita Ramayana dan Mahabharata.
Para Wali Sembilan di Jawa, sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang Kulit di timur, wayang wong di jawa tengah dan wayang golek di Jawa barat. Adalah Raden Patah dan Sunan Kali Jaga yang berjasa besar. Carilah wayang di Jawa Barat, golek ono dalam bahasa jawi, sampai ketemu wong nya isi nya yang di tengah, jangan hanya ketemu kulit nya saja di Timur di wetan wiwitan. Mencari jati diri itu di Barat atau Kulon atau kula yang ada di dalam dada hati manusia. Maksud para Wali terlalu luhur dan tinggi filosofi nya. Wayang itu tulen dari Jawa asli, pakeliran itu artinya pasangan antara bayang bayang dan barang asli nya. Seperti dua kalimah syahadat. Adapun Tuhan masyrik wal maghrib itu harus di terjemahkan ke dalam bahasa jawa dulu yang artinya wetan kawitan dan kulon atau kula atau saya yang ada di dalam. Carilah tuhan yang kawitan pertama dan yang ada di dalam hati manusia. (sik)
Demikian juga saat masuknya Islam, ketika pertunjukan yang menampilkan “Tuhan” atau “Dewa” dalam wujud manusia dilarang, munculah boneka wayang yang terbuat dari kulit sapi, di mana saat pertunjukan yang ditonton hanyalah bayangannya saja. Wayang inilah yang sekarang kita kenal sebagai wayang kulit. Untuk menyebarkan Islam, berkembang juga wayang Sadat yang memperkenalkan nilai-nilai Islam.

Ketika misionaris Katolik, Bruder Timotheus L. Wignyosubroto, FIC pada tahun 1960 dalam misinya menyebarkan agama Katolik, ia mengembangkan Wayang Wahyu, yang sumber ceritanya berasal dari Alkitab.


Aksi para buruh bakar karangan bunga milik Ahok

Aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau lazim disebut May Day di Jakarta diwarnai insiden pembakaran karangan bunga untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.





Sebagian buruh dari sebuah organisasi membakari karangan-karangan bunga untuk Ahok yang terpasang di jalanan sekitar Balai Kota. Mereka mengangkuti sejumlah karangan bunga, menumpuknya, dan membakarnya.

Mereka datang dari berbagai daerah menggunakan bus sejak pukul 08.00 WIB. Mereka menuntut pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2016 tentang Pengupahan. Beberapa organisasi buruh yang terlibat dalam aksi tersebut yakni SPN, SPSI, FSPMI, dan Aspek.
Mereka beralasan puluhan karangan bunga di sekitar kawasan Monas telah mengotori Ibu Kota. Aksi tersebut kemudian dihentikan pihak kepolisian dan Satpol PP.
Pada May Day kali ini, puluhan ribu buruh yang berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan sekitarnya hadir mengikuti aksi unjuk rasa yang terpusat di Jakarta.
Tidak hanya demo untuk menyampaikan aspirasi para buruh saja, namun ada beberapa aksi yang para buruh lakukan untuk memperingati May Day ini.
Seperti dua aksi yang terjadi di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta dan kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta.
Mereka tampak mengumpulkan puluhan karangan bunga milik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Buruh kesal karena karangan bunga tersebut telah mengotori pemandangan kota. 

Apalagi, warna karangan bunga sudah pudar. Bunga pun telah layu dan beberapa tulisan-tulisannya telah copot. Karangan bunga yang isinya ucapan terima kasih itu tampak dikumpulkan dan kemudian di bakar oleh buruh. Asap hitam membumbung tinggi bahkan hingga terlihat di kawasan Patung Kuda, Jakarta. 
Awalnya seorang koordinator lapangan dari‎ FSP LEM PSI‎ mengaku resah adanya pemandangan tidak menarik di depan kawasan Balai Kota. Lewat pengeras suara dia pun meminta rekan-rekannya dari buruh mengumpulkan karangan bunga dan membakarnya.
"Balai Kota ini sudah dikotori dengan karangan bunga yang tidak penting, maka harus dibersihkan," teriak koordinator aksi di lokasi, Senin (1/4).
Koordinator dengan pengeras suara itu juga mengeluh karena tidak ada petugas yang ‎membersihkan sampah-sampah karangan bunga itu. Mereka seakan tidak peduli terhadap karangan bunga yang sudah berubah bentuk menjadi tidak indah itu.
"Mana petugas kebersihan, ini kenapa tidak dibersihkan," katanya.
Pantauan di lapangan, puluhan aparat keamanan yang terdiri dari polisi, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP‎) sudah berusaha menghalau atau mencegah aksi buruh tersebut. Namun tidak bisa dilakukan karena kalah jumlah.
Setelah karangan bunga untuk Ahok-Djarot itu dibakar buruh tampak senang dan bersuka cita, karena pemandangan kota telah bersih. "Balai Kota harus bersih, kota tidak boleh kotor," teriak para buruh.




Lepas dari insiden itu, aksi May Day berlangsung damai. Belasan ribu buruh dari berbagai wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, tumpah ruah di pusat kota Jakarta merayakan Hari Buruh Internasional yang dijadikan hari libur sejak masa kepresidenan Gus Dur atau Abdurachman Wahid.
Sebagaimana dilaporkan wartawan BBC Indonesia, Ging Ginanjar, berbagai atribut, bendera, spanduk, poster dikibarkan dan dibentangkan. Para pemimpin buruh dan orator berpidato di mobil-mobil mimbar, dan para buruh menyambut dengan yel-yel perjuangan.




Ratusan tuntutan tercantum dalam poster-poster, namun umumnya meliputi seruan HOSJATUM, akronim untuk hapus outsourcing(alih daya), pemberian jaminan sosial, dan tolak upah murah.
Dalam keterangannya, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengklaim sistem alih daya marak kembali dalam dua tahun terakhir di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
upah, Said Iqbal menuntut penghapusan sistem upah yang regulasinya tertuang dalam PP No. 78 tahun 2015. Menurutnya upah para buruh di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan upah beberapa negara di ASEAN, seperti Vietnam dan Malaysia.