Laporan Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi
Pra Produksi
Rendahnya budaya membaca dan menulis remaja tingkat SMA/SMK
Tujuan : Mengetahui bagaimana beberapa remaja SMA/SMK di jakarta, terutama di jakarta selatan.
Rencana Peliputan : SMK Muhammadiyah 15 setiabudi jakarta
Persiapan Perlengkapan : Tape recorder, Handphone, treepod,
kamera, dan alat tulis.
Kordinasi dengan Narasumber : Ismi, Siswi SMK Muhammadiyah
15 Jakarta
Perizinan peliputan : Kepala sekolah Bu Rani Lestari S.pd
Pertanyaan :
Saya mau tanya, apa yang kamu lakuin kalo lagi ada jam
kosong di sekolah atau dirumah ?
Kamu suka membaca ?
Menurut kamu, minat membaca para siswa SMA/SMK itu gimana ?
Dan kalo untuk minat menulis nya ?
Gimana sih menurut kamu cara numbuhin minat baca dan menulis
untuk kalangan para remaja ?
Laporan Produksi
Melakukan liputan jurnalistik dengan salah satu siswi SMK
Muhammadiyah 15 jakarta
Mengambil gambar/foto jurnalistik mengenai minat membaca dan
menulis remaja SMA/SMK
Penulisan artikel tentang minat membaca dan menulis remaja
SMA/SMK
Pasca Produksi
Pengambilan gambar dengan teknik yang sudah di pelajari,
dengan dubbing suara dan pertanyaan yang sudah di siapkan
Editing video dan audio jurnalistik, dan menulis artikel
jurnalistik minat membaca dan menulis remaja SMA/SMK
Membaca dan Menulis di kalangan remaja
Siang ini saya berjalan menuju salah satu sekolah SMK di
jakarta, saya datang untuk melukan liputan jurnalistik mengenai liputan minat
membaca dan menulis. Kita tahu bahwa membaca itu sangat penting bagi masa
depan, karna di ero globalisasi ini kita di tunutut untuk dapat mengikuti apa
yang sudah berkembang. Dengan bisa nya
kita membca dan menulis kita dapat mengetahui informasi yang kita butuhkan.
Kita tidak akan BUTA dengan apa yang sedang terjadi. Saat ini masih ada
beberapa remaja yang ternyata minat membaca dan menulis sangat kurang, entah
kerna faktor lain atau apa. Tapi itu sangat merugikan bagi dirinya sendiri,
dengan di zaman modern seperti ini saya rasa amat sangat menyedihkan karna
tidak bisa membaca dan menulis.
Rendahnya minat baca di kalangan anak dapat disebabkan oleh
kondisi keluarga yang tidak mendukung, terutama dari orang tua anak-anak yang
tidak mencontohkan kegemaran membaca kepada anak-anak mereka. Selain itu,
kurangnya perhatian dan pengawasan orang tua mereka terhadap kegiatan
anak-anaknya. Hal ini dapat dikaitkan pula dengan konsep pendidikan yang
diterapkan dan dipahami orang tua. Sementara terkait dengan fasilitas, minimnya
ketersediaan bahan bacaan di rumah juga dapat membuat anak kurang berminat pada
kegiatan membaca karena tidak ada atau kurangnya sumber bacaan yang tersedia di
rumah. Selain dari sisi keluarga, terdapat juga pengaruh dari lingkungan.
Karena pengaruh ajakan yang begitu kuat dari lingkungan (teman), anak lebih
memilih bermain dengan teman-temannya dibanding membaca buku. Dan terakhir,
ketersediaan waktu yang kurang, membuat anak kurang berminat untuk
membaca. Seperti kondisi beberapa informan
anak yang bersekolah dengan sistem full day school, tentu sebagian besar waktu
dalam sehari sudah banyak dihabiskan di sekolah. Kesempatan memiliki waktu
luang sangat terbatas. Apalagi jika masih ada kegiatan-kegiatan rutin yang
mereka jalani setelah pulang sekolah. Kalaupun masih ada sisa waktu, mereka
lebih memanfaatkan untuk bersantai dan melepas lelah.
Rendahnya minat baca siswa, tentu tidak hanya sebatas
masalah kuantitas dan kualitas buku saja, melainkan terkait juga pada banyak
hal yang saling berhubungan. Misalnya, mental anak dan lingkungan
keluarga/masyarakat yang tidak mendukung. Orang kota mungkin kesulitan
membangkitkan minat baca siswa karena serbuan media informasi dan hiburan
elektronik. Sementara di pelosok desa, siswa lebih suka keluyuran ketimbang
membaca. Sebab, di sana lingkungan/tradisi membaca tidak tercipta. Orang lebih
suka ngerumpi atau menonton acara televisi daripada membaca.
Hasil Foto Jurnalistik
Hasil Video Jurnalistik
Hasil Foto Jurnalistik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar